SUMMARY
HUBUNGAN INDIVIDU DAN ORGANISASI SERTA TANGGUNG JAWAB INDIVIDU DAN ORGANISASI
ETIKA BISNIS #
1.
Organisasi
Rasional
Organisasi
adalah koordinasi rasional atas aktivitas-aktivitas sejumlah individu untuk
mencapai tujuan atau sasaran eksplisit bersama, melalui pembagian tenaga kerja dan
fungsi dan melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab.
Model organisasi rasional mengasumsikan bahwa
sebagian besar informasi dikumpulkan dari tingkat operator, naik melewati
ssejumlah tingkat manajemen formal, yang masing-masing mengumpulkan informasi
serupa, sampai akhirnya mencapai manajemen tertinggi.
Tanggung
jawab etis dasar yang muncul dari aspek-sapek ”rasional” organisasi difokuskan
pada dua kewajiban moral :
a) Kewajiban
pegawai terhadap perusahaan
Kewajiban moral utama pegawai adalah
untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan dan menghindari kegiatan-kegiatan yang
mungkin mengancam tujuan tersebut. Pandangan – pandangan tradisional tentang
kewajiban pegawai pada perusahaan membentuk apa yang disebut “hukum agensi”
atau dengan kata lain, peraturan yang menetapkan kewajiban-kewajiban dari
“agen” (pegawai) kepada “pimpinan” mereka.
Masalah-masalah etis yang muncul dari
tindakan tersebut :
·
Konflik Kepentingan
·
Pencurian pegawai dan Komputer
·
Insider Trading
b) Kewajiban
perusahaan terhadap pegawai
Kewajiban moral dasar perusahaan
terhadap pegawai, menurut pandangan rasional, adalah memberikan kompensasi yang
secara sukarela dan sadar telah mereka setujui sebagai imbalan atas jasa
mereka.
Ada dua masalah yang berkaitan dengan
kewajiban ini:
·
Kelayakan
Gaji
Dari sudut pandang pegawai, gaji merupakan sarana
untuk memenuhi kebutuhan ekomoni pegawai dan keluarganya. dari sudut pandang
pengusaha atau perusahaan, gaji adalah biaya produksi yang harus ditekan agar
harga produk tidak terlalu tinggi dari kemampuan pasar. Kelayakan gaji sebagian
bergantung pada dukungan yamg diberikan masyarakat (jaminan sosial, perawatan
kesehatan, kompensasi pengangguran, pendidikan umum, kesejahteraan,dll),
kebebasan pasar kerja, kontribusi pegawai, dan posisi kompetitif perusahaan.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan
dalan menentukan gaji:
1) Gaji dalam industri dan wilayah
tempat seseorang bekerja
2) Kemampuan perusahaan
3) Sifat pekerjaan
4) Peraturan upah minimum
5) Hubungan dengan gaji
lain
6) Kelayakan negosiasi
gaji
7) Biaya hidup lokal
·
Kondisi
Kerja
Bahaya di tempat kerja tidak hanya kategori-kategori
ancaman yang jelas seperti kecelakaan, tersengat listrik, dan terbakat namun
juga suhu yang sangat panas atau sangat dingin, suara yang keras dari mesin,
deebu batuan, radiasi,dll.
Risiko memang bagian dari risiko pekerjaan yang tak
terpisahkan.Misalnya pembalap dan pemain sirkus menerima risiko dari pekerjaan
mereka.Mereka memperoleh a) kompensasi penuh dalam menghadapi risiko tersebut
dan b) secara sukarela dan sadar menerimanya dan memperoleh kompensasi sebagai
imbalannya, maka kita dapat mengasumsikannya bahwa pengusaha atau perusahaan
telah bartindak secar etis.
Akan tetapi, masalahnya adalah dalam pekerjaan yang berbahaya, syarat-syarat
berikut tidak terpenuhi:
1) Gaji atau upah dikatakan gagl
memberikan kompensasi yang proposional terhadap risiko pekerjaan jika pasar
tenaga kerja dalam suatu industri tidak kompetitif atau bila pasar tidak
mempertimbangkan risiko-risiko tersebut karena memang belum diketahui.
2) Pegawai mungkin
menerima risiko tanpa mengetahuinya karena mereka tidak memiliki akses ke
informasi tentang risiko-risiko tersebut.
3) Pegawai mungkin menerima risiko
karena putus asa, karena mereka tidak dapat memperoleh pekerjaan dalam
industri-industri yang kurang berisiko atau karena mereka tidak memiliki
informasi tentang alternatif-alternatif yang tersedia.
2. Organisasi Politik
Dalam model
politik, individu dilihat berkumpul membentuk koalisi yang selanjutnya saling
bersaing satu sama lain memperebutkan sumber daya, keuntungan dan pengaruh.
Dengan demikian tujuan organisasi menjadi tujuan yang dibentuk oleh koalisi
yang paling kuat dan paling dominan. Tujuan tudak ditetapkan oleh otoritas yang
sah namun ditetapkan melalui tawar-menawar antara berbagai koalisi.
Perilaku
dalam organisasi mungkin tidak ditujukan pada tujuan-tujuan rasional organisasi
seperti efisiensi atau produktivitas, dan kekuasaan dan informasi munkin
melewati jalur otorias komunkasi diluar jalur formal. Namun demikian, otoritas
manajerial dan jaringan komunikasi formal memberikan sumber kekuasaan yang
berlimpah.
Jika kita
memfokuskan pada kekuasaan sebagai dasar realita organsiasional, maka permasalahan
etis utama yang akan kita temui saat kita mengamati suatu organisasi adalah
masalah yang berkaitan dengan akuisisi dan pelaksanaan kekuasaan.
3. Organisasi
Yang Penuh Perhatian
Aspek
kehidupan organisasional tidak cukup baik digambarkan dalam model kontraktual
yang merupakan dasar dari organisasi rasional, ataupun dengan model kekuasaan
yang mendasari organisasi politik. Mungkin aspek teresbut paling tepat
digambarkan sebagai organisasi penuh perhatian (caring) dimana konsep-konsep
moral utamanya sama dengan konsep yang mendasari etika memberi perhatian. Jeanne M. Liedtka menggambarkan
organisasi semacam itu sebagai organisasi atau bagian organisasi dimana
tindakan memberi perhatian merupakan :
a . Difokuskan sepenuhnya pada individu
b .
Dilihat sebagai
tujuan dalam dan dari dirinya sendiri
c .
Bersifat pribadi
d .
Pendorong pertumbuhan
bagi yang diberi perhatian
4.
Peraturan
Yang
Terkait
Dalam perusahaan etika bisnis
guna untuk membentuk peraturan atau norma dan perilaku karyawan dalam menjalin
hubungan yang baik dengan perusahaan, atasan, rekan kerja, ataupun pemegang
saham dan pihak luar lainnya. Etika bisnis sangat penting didalam semua aspek
untuk mempertahankan suatu bisnis. Didalam suatu perusahaan untuk mencapai
tujuan yang hendak dicapai harus mempunyai pedoman ataupun standar untuk
mecegah timbulnya permasalahan dalam etika bekerja.
Dikatakan pula dalam
organisasi diharapkan bahwa disiplin dalam peraturan yang berlaku dapat
terbentuk dari adanya kesadaran dan kesediaan seseorang dalam mentaati semua
aturan dan norma yang telah ditetapkan. Dengan terbentuknya
rasa disiplin dalam diri setiap orang, maka hal tersebut dapat meningkatkan
gairah kerja dan tujuan organisasi maupun individu akan terlaksana dengan baik.
Norma dalam hal ini juga sangat penting dengan adanya hukum, kebijakan dan
prosedur perusahaan, serta moral dan mental pribadi seseorang. Tanggung jawab
diperlukan dalam perusahaan terhadap atasan, lingkungan dan antar karyawan.
Tanggung jawab terhadap karyawan dengan menghormati pendapat karyawan, perilaku
positif yang ditunjukkan dan lainnya.
Komentar
Posting Komentar