Nama
: NINU NURMALITA
Kelas
: 1EA30
NPM
: 15216445
Tugas
Ilmu Budaya Dasar
MANUSIA
dan HARAPAN
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung paa pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau
tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri,
maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka
perlu
usaha
dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung
pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi
bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut
masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan
orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota
masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan
manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Menurut
Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu adalah :
1. kelangsugnan
hidup
2. keamanan
3. hak
dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui
lingkungan
5. perwujudan
cita-cita
Kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran. Dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Kebenaran atau benar
amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai
arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan
perasaan. Dalam tingkah laku, perbuatan manusia selalu hati-hati agar mereka
tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidak benaran dalam
bertindak, berucap dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
Dr.Yuyun suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang
kebenaran :
1. teori
koherensi; suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren
atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
2. teori
korespondensi’ teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi
pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan)
obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. teori
pragmatis’ Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan
tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu
dapat dibedakan atas :
· 1.
kepercayaan pada diri sendiri
· 2. kepercayaan pada orang lain
· 3.
kepercayaan pada pemerintah
· 4. kepercayaan pada Tuhan
Contoh
Kasus nya :
Ada
seorang gadis remaja yang sangat menyukai K-POP, gadis ini mempunyai impian
untuk bertemu idola nya yaitu GOT7, tetapi gadis itu tidak mempunyai uang untuk
pergi ke negeri ginseng itu. Dan pada pertengahan tahun 2016 gadis itu membaca
sebuah artikel yang menyatakan bahwa GOT7 akan datang ke Indonesia dalam acara
Fanmeeting atau biasa disebut dengan bertemu dengan para fans GOT7 di Indonesia
pada bulan Februari. Gadis itu pun senang dan sedih pada saat membaca artikel
tersebut. Dari sisi senang nya karena dia bisa melihat idola nya tanpa harus
pergi jauh-jauh ke korea. Tetapi kalo dari sisi sedih nya gadis itu tidak
mempunyai uang untuk membeli tiket Fanmeeting tersebut. Tetapi gadis itu tak
pantang menyerah untuk mewujudkan impian nya. Karena menurut gadis itu impian
dia bisa bertemu idolanya tersebut adalah datang ke acara Fanmeeting itu. Dan
pada saat itu gadis itu meminta izin ke orangtua nya untuk meminta uang buat
dating ke acara Fanmeeting tersebut,tetapi orangtua gadis itu tidak memberinya
uang karena menurut orangtua nya kalau ingin menonton acara kaya gitu haruslah
pakai uang kamu sendiri jangan pakai uang orangtua. Pada saat itu juga gadi itu
frustasi dan hampir menyerah untuk tidak menonton Fanmeeting itu,tetapi dengan
tekat yang kuat gadis itu percaya kalau gadis itu menabung uang dari sekarang
bulan februari nanti gadis itu bisa menonton Fanmeeting tersebut dan bisa
mewujudkan impian yang sudah lama ia pendam.
Dengan
tekad dan kepercayaan nya tersebut dia rela tidak jajan di sekolah nya karena
untuk menabung buat membeli tiket Fanmeeting idola nya tersebut. Dan pada akhir
nya gadis itu dapat mengumpulkan uang yang cukup banyak dalam waktu 2 bulan
setengah. Dan gadis itu pun langsung membeli tiket Fanmeeting tersebut.
Analisisnya:
Dari
kasus diatas bahwa jangan pernah menyerah sebelum mencoba dan selalu bekerja
keras. Dengan kerja keras nya gadis itu menabung yang pada akhirnya ia bisa
mewujudkan impian nya bertemu dengan idolanya.
Daftar Pustaka
Nugroho,Widyo,dan
Achmad Muchji. 1994. Seri Diktat Kuliah: Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma.
Komentar
Posting Komentar